Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Semacam Ode Untukmu Pik

Gambar
Mungkin ini menjadi kado teraneh yang kau dapatkan ditengah-tengah hiruk-pikuk euforia pesta pernikahanmu. Dimana kau sedang menelanjangi satu-persatu bungkusan kado rapat yang membuatmu beringas dan penasaran apa isinya. Dalam tiap kado kau akan bertanya-tanya isinya apa, ucapan-ucapan aneh apa yang akan kau dapat dari karibmu, atau justru malah ucapan-ucapan yang gampang ditebak dan diterka. Tak lain hanya ucapan selamat dan doa untuk pernikahanmu. Tapi apa yang lebih penting dari sebuah do'a. Do'a adalah segalanya untuk menghadapi kehidupan yang amat remeh dan kadang melelahkan ini. Namun jangan khawatir, izinkan aku mengoceh beberapa hal dulu dan akan kututup dengan sebuah do'a yang tak panjang mungkin. Tulus lebih penting.

Kehidupan Yang Biasa Saja

 Ia adalah seorang mahasiswa yang aktif di berbagai organisasi sampai-sampai menjadi tulang punggung organisasi yang ia ikuti. Cerdas, berdedikasi tinggi serta kreatif dalam berkegiatan menjadikan ia sebagai mahasiswa yang lengkap. Disebut mahasiswa yang lengkap karena meskipun seorang aktifis pergerakan, IPK selalu mencapai titel cumlaude. Maka dari itu juga dalam menyelesaikan tugas akhir, menjadi sarjana tidaklah begitu mengalami kesulitan berarti. Meskipun ia mencaci mahasiswa yang lulus cepat kemudian menjadi sarjana prematur yang tidak mengerti apa-apa, ia sendiri akhirnya termakan oleh caciannnya sendiri. Benar saja, ia lulus cepat dan masalahnya adalah ingin melanjutkan s2 tetapi proposal pengajuan beasiswa selalu ditolak. Orang tuapun tidak begitu mendukung terutama finansial, karena sekarang kuliah s2 bukanlah barang murah. Sebenarnya ia merasa kuliah bukan ajang menambah embel panjang nama, bukan juga menambah kecerdasan. Kuliah hanya dijadikan...

Mencecap Asa

Waktumu akan segera usai, harapan. Kenyataan akan menganga, menertawakan dan mencecap bokongmu. Mulanya kau begitu manis. Menyemangatiku setiap pagi dan memelukku ketika malam datang, dengan hangat. Kau sulurkan energi dari kecipak kaki hingga mengisi kepalaku. Dan seketika itu, kau seperti hujan. Hatiku banjir, hujanmu begitu deras, sederas impian. Kau berenang bebas di kolam anganku. Seperti ikan koi yang manis peliharaan aquarium kamarku. Berenang kesana-kemari. Kau kubiarkan begitu lama, hingga kau tumbuh membesar. Sesampai pun aku tak sadar, telah terbuai olehmu, harapan. Sekarang aku sudah sadar. Kau mengerang kembali padaku. Ingin menjadi kekasihku seperti dulu. Tapi aku bukan lagi bocah. Yang hanya dengan Impian bisa tertawa berlarian memainkan kelereng. Kini malam akan menjemputmu, dan harapan hanya menjadi sebuah kenangan yang sesekali perlu dirawat.

Semacam Catatan (tanya) Tuhan

Sebenarnya aku sedikit khawatir, mungkin lebih tepatnya takut. Mempertanyakan agama tanpa faham bekal pemahaman yang benar. Pertanyaannya sekarang yang menceruat, adalah“pemahaman agama yang benar” itu seperti apa dan bagaimana?. Melalui beberapa kesempatan melalui socmed twitter dari seorang teman berkata , pemahaman yang benar (dalam kasus Islam) adalah mutlak apa yang terdapat di Al-Qur'an dan Hadits, selain itu tidak ada kebenaran pasti. Lalu ku jawab, relevansinya untuk saat ini bagaimana? Seperti hukum cambuk, beristri empat? Apakah relevan dengan zaman ini?. Ia dengan yakin menjawab, “apa yang ada di Al-Qur'an dan Hadits adalah benar, tak perlu aku menjelaskan”. Apa memang seperti itu? Menerima kemutlakan isi kitab suci sekali gus tanpa mempertanyakan akan sesuatunya. Kemudian aku menjawab balasannya tersebut dengan mengatakan bahwa kebenaran Al-Qur'an dan Hadits adalah mati, tidak ada. Dan sesaat kemudian mention terakhir dari kawanku itu adalah “#calonJIL”. Sesin...

Kecurigaan yang Seharusnya

Sepertinya aku memang banyak bicara. Banyak sekali, kadang-kadang sampai berbusa-busa ketika membahas sesuatu yang sangat menarik, mungkin. Tetapi sepertinya begitu. Setelah aku bertemu dengan Plato, tentu saja bertemu pemikirannya bukan orangnya membuat aku menjadi sedikit pendiam. Setidaknya berkuranglah sedikit intensitas keahlian banyak bicara ini. Plato pernah bertutur demikian “salah satu macam manusia yang patut dan perlu dicurigai adalah orang yang mahir serta pandai bermain dengan kata-kata”begitu tuturnya. Jadi, apakah kita  harus dan mengapa mencurigai seseorang yang banyak bicara, katakanlah membual. Sebut saja seorang politisi, kita memang dan patut untuk mencurigai setiap derik serta langkahnya. Meskipun dalam ajaran agama kita tidak diperbolehkan berprasangka buruk “su'udzon” tetapi bolehkan untuk sekedar waspada dan mengawasi. Dalam setiap kata,

Pernikahan yang Mungkin Menakutkan

Ada beberapa keberanian di dunia ini yang saya masih tangguhkan, apa itu keberanian atau kenekatan?. Mungkin beberapa orang mengira bahwa kedua kata tersebut adalah sama, tapi bagiku dua hal tersebut sangatlah beda dalam prinsipnya. Keberanian adalah ketika tahu yang kita perjuangkan adalah hal suci, tapi kenekatan bagiku hanya taklid buta yang diperjuangkan karena tak menimbang ketotololan dalam keyakinan. Dan menikah bagiku adalah kenekatan yang mungkin bagi kalian adalah keberanian atas nama cinta. Yang bahkan aku masih tak mengerti apa itu cinta bagi kalian. Apakah cinta adalah menyatukan dua manusia tanpa tendensi apa apa?, di sinilah kemunafikan mulai aku baca. Pernikahan pernah ada dan sekarang benar benar ada, bagi orang-orang yang pernah melihat dan masih melihat adanya sesuatu yang suci di dalam pernikahan, sebuah benda keramat yang wajib ada di hadapan tuhan dengan (t) kecil. Bagi mereka pernikahan itu ada, tetapi bagi kita pernikahan hanya kemunafikan dan ke...

Keberanian Menjadi Kita?

Perempuan itu menurutku sangatlah cantik. Kulitnya memang putih, kuning langsat seperti di iklan kosmetik. Memang sih ia bukanlah orang Jawa, tetapi Sunda. Sunda, setahuku memang gadis-gadis Sunda terkenal putih dan kulitnya bersih-bersih. “G eulish pisan euy” begitu akrab kudengar ketika perempuan sunda itu sedang mampir sekedar membeli gorengan di warung burjo (bubur kacang ijo). Dari kelihatannya, mereka yang menggoda adalah orang non-Sunda yaitu lelaki-lelaki Jogja yang sedang nongkrong mrongos depan burjo. Iya, burjo memang identik tempat makan murah yang ada di Jogja dan sering menjadi sasaran mahasiswa-mahasiswa kelaparan. Terlebih burjo identik dengan buka 24 Jam, penjualnya orang Sunda dan menu andalannya adalah nastel (nasi telur) dan mirebus intel-tante (indomie telur atau tanpa telur). Entah apa alasannya, setelah kupikir-pikir banyak sekali orang Sunda melakukan ekspansi ke tanah Jogja ini. Terutama urusan perut, orang sunda menjadikan semakin berjejalnya menu-menu ...

Aku dan Perempuan Itu (Part.2)

Masih ingat perempuan penggemar filsafat ? Dan sekarang aku kehilangan dia. Entah ia yang menjauh dariku atau memang segala pribadiku dan ketampananku yang membuat ia jauh. Aku sampai sekarang masih berfikir, mengernyitkan dahi dan bertanya-tanya. Bukankah Rene Descartes menjadi filsuf besar karena setiap pagi ketika bangun ia langsung berfikir dan memikirkan sesuatu. Alih-alih aku akan menyamakan diriku dengan Descartes, tentu saja tidak. Jika demikian aku sudah berbohong dua kali, pertama mengaku aku tampan dan kedua berharap seperti Descartes. Tapi apa salahnya berharap, bukankah hidup kita semua berjalan karena kita menuruti harapan meskipun kita tahu bahwa itu semua belum tentu. Dan kita hanya melakukan itu dengan motif “menghibur diri sendiri” Baik, perempuan itu kan? Aku juga berfikir kalian lebih tertarik kisahku dengan perempuan itu daripada aku cuap-cuap hingga berbusa membicarakan Descartes. Setidaknya itu sedikit melegakan, kalian tidak berharap aku berbicar...

Lalu Kamu?

Aku mencarimu dalam tiap pijakan kaki di kala aku membutuhkan kuat langkahmu untuk merenda jalanku Mencarimu di sela-sela jariku di saat kuinginkan erat genggamanmu guna menguatkan akan gundahku Engkau tak ada dalam dekapku ketika aku membutuhkan rengkuhmu untuk melawan dinginku dengan pelukmu Dalam ucap bibirku aku mencarimu ketika pagutan doa pada setiap sujudku sebuah aminmu pada semua inginku Bahkan kau tak bersemayam dalam damaiku ketika aku benar-benar ingin pejamku untuk merengkuh tidur mimpiku Aku mencarimu, benar-benar mencarimu mungkin engkau sudah ada padaku Menjadi kita Hingga tak perlulah aku menanyakan dimana beradamu

Semacam Luka Yang Tak Tuntas : Sebungkus Pesan

Aku salah satu orang yang paling malas mengingat sebuah goresan bernama luka. Mungkin sebagian orang tanpa menyadari mengartikan bahwa “luka” ada untuk diingat, dihujat dan menjadi sebuah kenangan yang mana dengan sekuat tenaga ingin menghapusnya justru malah semakin membekas dalam. Tidak demikian denganku, aku adalah lelaki yang tak pernah memelihara luka lebih lama dari hitungan menit ataupun detik. Bagiku luka adalah salah satu hal remeh yang diciptakan manusia itu sendiri yang beranak dari perasaannya yang tak sesuai. Andaikan tak ada perasaan, mungkin kita tidak akan dilahirkan untuk merasakan luka dan memeliharanya. Meskipun aku tak percaya luka, tetapi banyak sekali peradaban di dunia ini yang berawal dari luka. Mungkin Polandia akan tetap menjadi jajahan Jerman dan tak kunjung mendapat kemerdekaan apabila tidak disulut oleh luka yang diberikan dari seorang Hitler. Kita juga tak akan melihat Muhammad Ali Jinnah membentuk negara sendiri apabila ia tak diberi luka ...

Saja

Untuk perempuan berkacamata dibalut kerudung kuning malam itu, jarak mata ini memandang. sesimpul senyum terpendar dari bibir manis ronamu, lesung pipimu membentuk sempurna kala itu tawamu adalah sebuah pesan lain di gemuruh malam itu, panas Paras wajahmu, melambangkan sebuah keceriaan mendalam keceriaan yang peduli akan kepedihan sekalipun sesekali simpul mengembangmu menjadi resah resah bagi siapa saja yang memandangimu sebuah ingatan yang lalu Namun aku percaya pada malam itu, kamu adalah satu-satunya alasan yang tepat kenapa rembulan harus bersinar indah malam ini. aku tidak akan mengatakan dirimu begitu cantik cukup manis saja. karena manis tidak mengajariku sebuah kata bosan manis selalu bertutur padaku bahwa ia adalah nama lain dari kebahagiaan. Bukankah bahagia itu mudah, sayang bukankah bahagia itu indah dan selalu manis dan kau adalah pemaknaan kebahagianku yang lain. di ujung meja pojok kafe disana, When I Was Your M...

Ulasan Bodoh Liga Champions Pagi Ini, 3 Oktober 2013

saya masih bingung untuk mengambil sikap seperti apa ketika melihat hasil pertandingan dini hari tadi. Jujur saja, saya sebagai Madridista tentu saja bahagia karena papan skor berkahir sesuai selera. Meskipun ada sedikit luka dan salah perkiraan perihal pertandingan Man.City vs Bayern Munich dan apa yang terjadi dengan Man.Utd, bagaimanapun juga bapak saya adalah mancunian dan saya awalnya adalah seorang mancunian dan juventini. Tetapi tahun ini, saya sudah meneguhkan hati untuk menjadi Madridista dengan kesadaran tinggi totalitas penuh. Seperti diawal, ini adalah ulasan bodoh pertama yang mampir di blog aneh saya. Jadi silahkan sepakat ataupun justru mencaci, jujur saja saya memang bukan pengamat bola seseungguhnya. Tetapi percayalah, saya mencintai sepakbola seperti saya mencintai seorang perempuan yang sanggup menjadi gila dan aneh. 1. Manchester City (1) vs (3) Bayern Munich Entahlah, duo Manchester memang sedang mengalami masa-masa buruk,

Merayakan dengan Tidur

Saya sekedar mencari alasan untuk tidak percaya pada kejujuran yang tak terlihat, nilai-nilai ciptaan asumsi khalayak, bentuk-bentuk ideal, tentang rasionalitas dan kebenaran. Saya adalah orang yang sedang meringkuk dalam cengkeraman kegelisahan yang buas, dan kerasukan semangat keraguan yang menderu-deru, percayalah bahwa saya bukanlah sekedar pledoi-pledoi untuk atasi realita yang ada, saya hanya... 1 Syawwal, apapun tahunnya, menjadi tidak begitu penting dalam ingatan saya. Ya, Idul Fitri, Hari besar dimana pada hari itu puasa menjadi haram dilakukan, entah alasannya apa yang jelas itu perihal dogma dan saya malas membahas dan mempertanyakan hal itu. Kenapa kita tidak mulai dengan hal yang dekat dan sebenarnya kita menjalaninya.

Aku dan Perempuan Itu (Part.1)

Jatuh cinta itu biasa saja, begitu yang tertera di lirik ciptaan Efek Rumah Kaca. Berbicara tentang cinta, kita sewaktu-waktu akan dibumbung rasa percaya diri seolah-olah kitalah yang faham benar apa itu cinta dan jatuh cinta. Namun berbeda ketika berbagai persepsi mengaburkan arti cinta yang diyakini, kita akan buru-buru menjadi seorang bocah yang tak mengerti apa-apa sembari menangis berteriak-teriak seperti bocah kehilangan induknya di tengah-tengah pasar malam.

Adalah Ironi

Aku, adalah keberanian menjadi aku dan membagi dengan mereka kemudian menjadi kita. Hidup, adalah sebuah fragmentasi yang terkadang hanya sebatas peragaan saja dalam berbuat demi seuatu dan tipis sekali dengan namanya tulus. Aku, adalah mahasiswa strata satu tingkat akhir yang sedang berusaha menjadi sarjana atas tuntutan nilai-nilai masyarakat dan tanggungjawab yang sebelumnya tak pernah diminta. Negara, adalah tempat dimana saling tikam dan pencarian citra menjadi hal utama dalam usahanya untuk berkuasa dan menguasa, sedangkan aku dalam negara adalah … [mengutip lagu Koil "kenyataan dalam dunia fantas" dan sebait tulisan Soe Hok Gie dalam "mimpi-mimpi terakhir seorang mahasiswa tua"] Aku tak butuh pengertianmu. Aku bukan bagian dari sejarah yang kau tulis Kau bingkiskan untuk anak dan cucumu Aku tak butuh penjelasanmu. Aku bukan bagian dari kebanggaan Yang membuat kita tak berpenghasilan Nasionalisme adalah tempat ting...

Lelaki Bergetir (Part.1)

Vincent, begitulah candaan yang saya buat ketika bertemu dengan orang baru yang belum saling kenal, berharap memang agar sedikit tampan seperti artis entah hollywood ataupun indo, yang jelas nama itu diambil dari eks pemain band 80-an. Penasaran dengan nama asliku? Ahh.. bagi saya, nama hanya sebatas identitas penuh ego, mungkin ada yang berpendapat nama adalah do'a, memang benar. orang tua kita berharap anaknya menjadi orang baik sesuai dengan namanya. Nama itu sendiri terkadang mengutip ayat-ayat Tuhan atau mengutip nama-nama orang besar seperti nabi. Tetapi juga ada sebagian orang mengabaikan sebuah nama, apalah arti sebuah nama, itu sangkalan mereka. Saya percaya akan keduanya, alasan pertama dengan argumen pertama dikarenakan, orang tua memberi nama yang sangatlah amat bagus padaku, tidak hanya menggunakan nama nabi, tetapi masih ada dua kata selanjutnya yang diambil dari bahasa legitimasi agama, yaitu arab. Jujur, saya bingung. Mengapa banyak sekali orang-orang yan...

Buku, Pesta dan Cinta : mengenang kembali Soe Hok Gie

Gambar
Bung, Saya terhanyut. Nurmala Kartini Pandjaitan atau Kartini Sjahrir atau Ker begitu piawai mendedahkan kisah kalian. Pada 1968, perkenalan itu terjadi. Ker masuk sebagai mahasiswa baru Fakultas Sastra Universitas Indonesia jurusan Antropologi, sementara dirimu adalah “mahasiswa tua” jurusan Sejarah di fakultas yang sama. Orde Lama telah runtuh, Orde Baru tengah menata diri. Ker mengaku, saat itu, ia merasa terbebaskan diri dari kekangan aturan-aturan kaku sekolah katolik di Santa Ursula. Di kampus, ia bertemu dirimu, Soe Hok-gie, yang segera mengajak menjelajahi kehidupan mahasiswa yang begitu dinamis. Pernahkah dulu ia menyatakan hal ini? Empat puluh tahun setelah kematianmu, Ker menuliskannya dalam  Soe Hok-gie…Sekali Lagi . Ya, ini sebuah kitab yang diterbitkan untuk memperingati lima windu kepergianmu. Sejumlah orang ikut menyumbang tulisan. Termasuk, aktor Nicholas Saputra dan sineas Riri Riza. Dua sosok ini belum lahir saat dirimu meregang nyawa di puncak Gunun...

Raffles dan History of Java

Jawa yang mempesona nan menggairahkan itu, bagi jiwa yang penuh warna dan semangat belajar yang tinggi, seperti Thomas Stamford Raffles, adalah ladang kehidupan dan ladang ilmu. Sungguh ia telah tertambat hatinya dengan apa yang tersaji di tanah yang kaya akan silang budaya itu. Pantaslah, ia bersedih tatkala masa baktinya sebagai Letnan Gubernur di Jawa berakhir dan mesti meninggalkan pulau penuh “kejutan” itu. Kala sendu itu terjadi pada Maret 1816—empat setengah tahun sejak kedatangannya pada September 1811. Tak hanya soal sejarah, bahasa, sosial-politik, kesenian, dan religi yang ditelusurinya, aneka tetumbuhan (botani) dan hewani (zoologi) pun ia jejaki, bahkan koleksi. Demi memperlancar studi-studinya itu, Raffles sampai membentuk staf asisten penelitian yang ditugaskan melaporkan hasil survey dan apa-apa saja yang ditemukan selama meneliti Jawa.

menangkap makna sinis yang menghardik [KOIL]

Koil sebagaimana kita kenal adalah sebuah band industrial rock yang sudah cukup lama me-lalangbuana di industri musik tanah air dari dekade 90an sampai sekarang, dari mulai ketika jamannya mereka masih di bawah tanah sampai pada akhirnya menembus mainstreme. Diantara sekian banyak kehebatan band ini. Ada satu yang menjadi senjata andalan atau menjadi ciri khas koil. Koil selalu bisa membuat lirik lagu yang mempropaganda, memprovokasi, dan seperti mensabdakan sesuatu (kalaupun harus dibilang seperti itu). Lirik lagunya sendiri kebanyakan bertema gelap, dari sudut pandang yang sedikit skpetis, sinis, namun realistis yang menggambarkan sisi dari hidup yang ternyata tidak seindah dalam dongeng.

Negeri Piramida "Mesir, Apa Selanjutnya"

Kairo – Terlepas dari apakah peristiwa 3 Juli merupakan sebuah revolusi atau kudeta terhadap presiden Mesir pertama yang terpilih secara demokratis Mohamed Morsi, pemandangan jutaan rakyat Mesir yang turun ke jalanan pada 30 Juni lalu menunjukkan bahwa Revolusi 25 Januari masih sedang dalam proses. Meskipun cenderung memicu kekerasan dan perpecahan sosial, inilah yang biasa terjadi dalam revolusi — penuh dengan pasang surut serta siklus kekerasan dan perpecahan yang sering berulang. Berbagai peristiwa dua pekan terakhir memang memperjelas bahwa rakyat Mesir telah menjadi cukup kuat untuk menggulingkan rezim manapun yang gagal mewujudkan tuntutan mereka akan “pangan, kebebasan dan keadilan sosial.” Namun, babak-babak dalam sejarah Mesir ini telah memperburuk perpecahan di antara orang-orang yang mendukung pemerintahan Mesir pertama yang terpilih secara demokratis dan orang-orang yang menggulingkannya. Tetapi, alih-alih menjadi pertanda akan kian besarnya perpecahan dalam ma...

makna "cinta" yang lain

cita-citaku setinggi tanah, itu cinta.  berungkali mencari dan mengartikan dari sebuah refleksi  panjang hubungan. entah antar sesama, cara berdamai dengan diri kita sendiri atau hubungan intim kita dengan Tuhan. entahlah, kesemua ini diawali pada sebuah kalimat tanya yang  sedang mengganggu tidur sehingga membuatku terjaga "what  the meaning of Love" apa sih arti cinta itu? bejibun penyair hingga yang mengaku dewa cintapun tak mampu memuaskan pencaarianku itu. dari kesemua  itu hanyalah -sarat- ahhh tiada yang murni itu cinta seperti bayangku yang setia mengikuti.

Latar Belakang Kelahiran Fatayat NU

Fatayat NU merupakan salah satu organisasi perempuan bagian dari organisasi Islam terbesar di Indonesia yaitu NU, dan menjadikan NU sebagai induk organisasi.  Dengan demikian  Fatayat NU mempunyai prinsip keorganisasian yang sama dengan NU yaitu lebih berpegang teguh kepada doktrin toleransi, akomodatif dan berupaya memperjuangkan tradisi pengamalan dan pemahaman ajaran Islam yang sesuai dengan budaya Indonesia. Dengan kata lain, NU menetapkan diri sebagai pengawal tradisi dengan mempertahankan faham  Ahlu Sunnah wal Jama'ah. [1] Organisasi NU adalah salah satu organisasi sosial keagamaan di Indonesia yang didirikan tahun 31 Januari 1926 di Surabaya.[2]Pada awal berdirinya, NU merupakan organisasi sosial keagamaan, sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar organisasi yaitu ingin mempertahankan dan mengembangkan Islam secara murni dan konsekwen dengan memegangi  m adzhab empat yaitu Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hambali.[3]Selain itu juga NU mendasarkan faham...