Adalah Ironi

Aku,

adalah keberanian menjadi aku dan membagi dengan mereka kemudian menjadi kita.
Hidup,

adalah sebuah fragmentasi yang terkadang hanya sebatas peragaan saja dalam berbuat demi seuatu dan tipis sekali dengan namanya tulus.
Aku,

adalah mahasiswa strata satu tingkat akhir yang sedang berusaha menjadi sarjana atas tuntutan nilai-nilai masyarakat dan tanggungjawab yang sebelumnya tak pernah diminta.
Negara,

adalah tempat dimana saling tikam dan pencarian citra menjadi hal utama dalam usahanya untuk berkuasa dan menguasa,
sedangkan aku dalam negara adalah …

[mengutip lagu Koil "kenyataan dalam dunia fantas" dan sebait tulisan Soe Hok Gie dalam "mimpi-mimpi terakhir seorang mahasiswa tua"]

Aku tak butuh pengertianmu.

Aku bukan bagian dari sejarah yang kau tulis

Kau bingkiskan untuk anak dan cucumu

Aku tak butuh penjelasanmu.

Aku bukan bagian dari kebanggaan

Yang membuat kita tak berpenghasilan

Nasionalisme adalah tempat tinggal yang kita bela

Nasionalisme untuk negara ini adalah pertanyaan

Nasionalisme untuk negara ini menuju kehancuran

Nasionalisme menuntun bangsa kami menuju kehancuran

Beberapa bulan lagi saya akan pergi dari dunia mahasiswa. Saya meninggalkan dengan hati berat dan tidak tenang. Masih terlalu banyak kaum munafik yang berkuasa. Orang yang pura-pura suci dan mengatasnamakan Tuhan … Masih terlalu banyak mahasiswa yang bermental sok kuasa. Merintih kalau ditekan, tetapi menindas kalau berkuasa.
hanya mereka yang berani menuntut haknya, pantas diberikan keadilan. Kalau mahasiswa Indonesia tidak berani menuntut haknya, biarlah mereka ditindas sampai akhir zaman oleh sementara dosen-dosen korup mereka.”


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buku, Pesta dan Cinta : mengenang kembali Soe Hok Gie

Syakal dan I'jam

Sejarah Fatayat NU "Cabang Jepara"