Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2015

Surat Untukmu; Dari Aku Yang Tak Pandai Berbicara Di Depanmu

Hai kamu, Ketika seharian sudah menghabiskan waktu bersamamu, banyak sekali yang hendak aku tulis. Tentang hal-hal yang urung terucap, perasaan yang lamat-lamat semakin aneh dimengerti, dan perhatian serta kehangatanmu yang menjadi-jadi. Lalu tiba-tiba semua diksi yang sudah aku rangkai sepanjang jalan setelah mengantarmu pulang hingga kos itu bubar. Ya, ia bubar begitu saja, berantakan dan carut marut. Hal itu dikarenakan bahwa tulisan ini hendak ditujukan pada namamu. Lantas aku bersangka pada diri sendiri bahwa tulisan ini tidak mungkin akan kamu baca. Setidaknya hal itu berhasil membuatku berkonsentrasi hingga menyelesaikan tulisan ini. Kadang aku memang terlampau lemah, konyol dan bodoh. Aku memang mendadak menjadi bodoh, lemah dan konyol ketika berhadapan denganmu. Ketika kamu sepakat untuk menghabiskan waktu berdua denganku, tiba-tiba otakku mengecil, daya kreatifitasku menurun drastis. Sehingga ketika kamu bertanya “ kita mau pergi kemana?” hanya gel...